Versi CetakVersi Cetak
Pemimpin Sejati: Siap Mandiri dan Mengajarkan Kemandirian
Saat Rasulullah SAW sedang memberikan kajian dalam sebuah majelis bersama para sahabat, datanglah seseorang dengan wajah kusut, muram, dan penuh keputusasaan. Rasulullah SAW lalu bertanya, “Apa yang dapat kami lakukan untukmu?”  Orang itu pun menceritakan kesulitannya dan mengatakan bahwa dia sudah tidak memiliki apapun di rumahnya.
 
Setelah mendengar cerita orang tersebut, Rasulullah SAW berkata, “Jika masih ada sesuatu yang bisa bermanfaat di rumahmu saat ini, ambillah dan bawa kepadaku!” Orang itu pun bergegas pulang, lalu beberapa saat kemudian dia datang kembali sambil membawa beberapa lembar kain sebagai harta terakhir yang dimiliknya. Rasulullah SAW menjual kain-kain itu seharga dua dirham. Satu dirham hasil penjualan diserahkan kepada orang miskin tersebut untuk keperluan keluarganya, satu dirham yang tersisa dibelikan sebuah kapak, sambil memberi saran “Pergilah mencari kayu bakar lalu juallah. Lakukan setiap hari dan datanglah lagi ke majelis ini setelah lima belas hari.” Orang itu pun melaksanakan perintah Rasulullah SAW tersebut. Lima belas hari kemudian, ia datang kembali dan menceritakan apa yang telah dilakukannya. Selama lima belas hari dia bekerja dan menjual hasil kayu bakar yang ia kumpulkan. Ternyata, hasil kerjanya tersebut cukup untuk menghidupi diri dan keluarganya.
 
Sahabat Mitra Bisnis, Rasulullah SAW adalah pemimpin terbaik sebanyak zaman. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang senantiasa menjaga kemandirian dan mampu menciptakan semangat untuk menjadi mandiri bagi orang-orang yang dipimpinnya. Sebagai pemimpin, untuk mengentaskan kemiskinan “orang miskin” tadi adalah perkara yang mudah bagi Rasulullah SAW. Bisa jadi dengan sekali bersabda, para sahabat yang lain akan berlomba memberikan harta untuk bersedekah kepada orang miskin yang penuh keputusasaan tersebut. Tapi hal itu tidak dilakukan, karena Rasulullah ingin memberikan pelajaran tentang kemandirian dan harga diri kepada orang miskin tersebut. Rasulullah SAW tidak memberikan ikan, tapi memberikan pancing kepada orang miskin tersebut. Rasulullah tidak memberikan hasil langsung, tapi mengajarkan proses kepada orang miskin tersebut bagaimana meraih hasil. Dengan memberikan alat dan mengajarkan proses, akhirnya orang miskin tersebut dapat mencapai kemandirian sekaligus mengangkat harkat dan martabatnya sendiri.
 
Hari ini kita semua telah terlahir sebagai pemimpin. Konteks pemimpin dalam arti yang luas itu telah melekat kepada diri kita sebagai muslim dan mukmin sejak lahir. Maka pilihan kita hanya satu, bagaimana menjalankan amanah sekaligus takdir kita sebagai pemimpin itu dengan cara sebaik-baiknya agar semua dapat dipertanggungjawabkan.
 
Bukanlah sebuah kebetulan saat kita bergabung sebagai mitra bisnis SNW, melainkan (bisa jadi) ini adalah “skenario” Allah untuk menguji bahkan memperkuat status kepemimpinan kita. Bagaimana tidak? SNW adalah sebuah lembaga bisnis yang mengutamakan jamaah sebagai basis gerakan sekaligus modal kesuksesannya. Setiap mitra bisnis nya adalah bagian dari jamaah. Dan setiap jamaah yang ingin sukses harus mengajak jamaah baru. Artinya, butuh kepemimpinan sekaligus kemandirian dalam diri kita agar mampu mengajak dan menjadi teladan bagi jamaah (mitra bisnis) baru. Pemimpin terbaik adalah pemimpin yang dapat memberi teladan kebaikan dalam setiap aktivitasnya. Keteladanan itu salah satunya adalah jiwa kemandirian sekaligus kemampuan menanamkan sikap mandiri kepada orang lain.
 
Saat Anda menjadi pribadi yang mandiri, itu artinya Anda sudah menjadi pribadi yang bebas dari ketergantungan pada orang lain. Saat Anda menjadi pribadi yang mandiri itu adalah bagian dari usaha Anda untuk mengoptimalkan potensi yang sebenarnya sudah Anda miliki sejak lahir. Saat Anda berusaha menjadi pribadi yang mandiri, sama halnya Anda sedang membuka pintu untuk memasuki aksi dan tindakan yang lebih baik. Dan saat Anda melakukan sesuatu secara lebih baik dari yang Anda pikirkan, maka Anda akan terkejut karena sesungguhnya kita bisa melakukan hal yang luar biasa. Ingatlah, pribadi yang mandiri adalah pribadi yang siap mengangkat harkat dan martabatnya sendiri. Dan pribadi mandiri adalah syarat menjadi pemimpin sejati. Insya Allah. (HRM)

Diposting oleh Jamil
Senin, 13 Agustus 2018   Jam 11:08:45

Rubrik : Motivasi - dibaca : 936 Kali




Pusat Layanan Informasi

LAYANAN KEMITRAAN
Senin - Sabtu
Jam 08.00-16.00
HP/WA :0813-8263-6885

Main Office

PT SHAD GLOBAL INDONESIA

Kantor Pusat
CIBIS NINE Lt. 11
Jl. TB Simatupang No. 2 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12560

Kantor Operasional
Jl. Moh Kahfi II No.28 C Jagakarsa
Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12630
Telepon: (021) 2179 8344
Email:administrasipemasaran@shadnetwork.com
Website: shadnetwork.com


Jadwal Shalat

Subuh : 04:37
Dzuhur : 11:54
Ashar : 15:14
Maghrib : 17:54
Isya : 19:03
Jadwal Shalat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya