Versi CetakVersi Cetak
Sering Mengalami Tidur Mendengkur, Waspadalah

Sahabat Sehat SNW, pada tahun 2015, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi bahwa di Indonesia 13% pria berusia di atas 30 tahun mengalami kegemukan (obesitas), sedangkan untuk wanita berusia di atas 30 tahun yang mengalami obesitas sekitar 38%.

Obesitas (kegemukan), selain dapat memicu berbagai penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung koroner,stroke, diabetes melitus, dan lain-lain juga sering memicu penderitanya mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA). Bahkan, diperkirakan lebih dari 40% penderita obesitas (kegemukan) cenderung mengalami OSA ini. OSA ini sangat sering kita temui terjadi pada penderita obesitas di sekitar kita. Apa itu Obstructive Sleep Apnea (OSA)?

OSA adalah suatu kondisi terhentinya napas sejenak (kadang lebih dari 10 detik) pada penderita obesitas saat tidur. Hal ini terjadi akibat berkurangnya aliran udara ke saluran pernapasan karena adanya penyempitan saluran napas saat tidur, sehingga suplai oksigen ke tubuh tidak tercukupi. Gejala Obstructive Sleep Apnea (OSA) ditandai dengan tidur mendengkur yang diikuti suara seperti tercekik, lalu napas terhenti sekitar 10 detik. Biasanya saat itu terjadi, penderitanya bereaksi dengan berganti posisi tidur.

OSA ini biasanya terjadi terus-menerus pada penderita obesitas, sehingga membuat tidur penderitanya menjadi tidak nyenyak dan tidak nyaman. Tentu saja ketidaknyamanan itu juga akan berdampak pada orang lain yang tidur di sekitarnya. Apakah OSA ini berbahaya?

Sahabat Sehat SNW, OSA yang terjadi secara terus-menerus tentu saja sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan kematian mendadak saat tidur. Sebagai informasi, seorang yang menderita obesitas, potensinya mengalami OSA saat tidur dapat mencapai 5-30 kali dalam 1 jam. Kita bisa bayangkan betapa tidak nyamannya kondisi itu. Pada saat itu terjadi, sesungguhnya jantung kita dipaksa bekerja lebih keras lagi dan pada saat bersamaan, otak dapat saja berhenti mengirim sinyal pada otot pernapasan, sehingga organ pernapasan tidak berfungsi. Bila itu terjadi, maka kematian adalah ujungnya.

Sekali lagi, 40% dari penderita OSA adalah orang yang menderita obesitas. Kita juga tahu, bahwa penderita obesitas sangat tinggi risikonya terkena serangan jantung. Bila seseorang penderita obesitas yang pernah mengalami serangan jantung dan juga mengidap OSA, maka risikonya untuk kembali mendapatkan serangan jantung dalam tenggang waktu yang relatif singkat akan lebih besar lagi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Ohio State University menyimpulkan, bahwa pasien dengan sakit jantung yang juga mengidap OSA, memiliki risiko lebih tinggi untuk kembali mendapatkan serangan jantung setelah tiga atau enam bulan berikutnya. Bahkan, risiko kematiannya akibat serangan jantung jauh lebih meningkat.

Lalu, apa saja gejala awal orang mengidap OSA? Sahabat Sehat SNW, gejala yang nyata dari penderita OSA adalah tidur yang selalu mendengkur, saat tidur napasnya kadang seperti tercekik, sering bangun mendadak disertai sesak napas, dan pada siang hari biasanya mengantuk secara berlebihan. Bila itu terjadi pada diri atau keluarga terdekat Anda, segera lakukan penanganan.

Nah, jadi tahu kan bahwa obesitas itu tidak biasa dianggap sepele, apalagi dianggap sebagai “simbol kemakmuran” seperti pandangan umum di masyarakat? Tanpa penanganan yang cepat, bisa jadi justru obesitas adalah pintu gerbang masuknya berbagai penyakit lain. Bagaimana caranya mengatasi obesitas dengan aman?

Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi obesitas dan memperkecil risiko OSA adalah dengan mengkonsumsi secara rutin TEH HIJAU ISTIMEWA CAP PUCUK. Di dalam TEH HIJAU ISTIMEWA CAP PUCUK terdapat kandunganflavonoid yang disebut dengan katekin. Katekin ini dapat mempercepat metabolisme tubuh. Bila metabolisme tubuh lancar, maka proses peluruhan lemak berlebih dalam tubuh dapat lebih cepat.

Selain itu, katekin juga dapat membantu meningkatkan jumlah energi. Artinya, lemak dalam tubuh akan lebih banyak diolah menjadi energi untuk beraktivitas. Jadi, jangan heran bila kamu mengkonsumsi TEH HIJAU ISTIMEWA CAP PUCUK, badan terasa lebih bugar dan segar meskipun aktivitas cukup padat.

Namun penting untuk diingat, bahwa khasiat TEH HIJAU ISTIMEWA CAP PUCUK untuk menurunkan berat badan akan lebih maksimal hasilnya bila Anda juga teratur berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat, seperti sayuran.

Nah, bila Anda ingin tampil lebih langsing, tetap bugar beraktivitas meskipun padat, sekaligus memperkecil risiko fatal akibat OSA, cobalah  TEH HIJAU ISTIMEWA CAP PUCUK, diiringi dengan olah raga teratur, dan jaga pola makan sehat. Insya Allah. (HRM).

Diposting oleh Admin
Kamis, 15 November 2018   Jam 02:11:28

Rubrik : Kesehatan - dibaca : 1,449 Kali




Pusat Layanan Informasi

LAYANAN KEMITRAAN
Senin - Sabtu
Jam 08.00-16.00
HP/WA :0813-8263-6885

Main Office

PT SHAD GLOBAL INDONESIA

Kantor Pusat
CIBIS NINE Lt. 11
Jl. TB Simatupang No. 2 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12560

Kantor Operasional
Jl. Moh Kahfi II No.28 C Jagakarsa
Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12630
Telepon: (021) 2179 8344
Email:administrasipemasaran@shadnetwork.com
Website: shadnetwork.com


Jadwal Shalat

Subuh : 04:37
Dzuhur : 11:54
Ashar : 15:14
Maghrib : 17:54
Isya : 19:03
Jadwal Shalat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya