Versi CetakVersi Cetak
Menaklukkan Rasa Takut dengan Mengoptimalkan Potensi

Melihat keberaniannya yang luar biasa, suatu ketika Umar bin Khaththab r.a, ditanya oleh anaknya, “Apakah ayah tak punya rasa takut sama sekali?” Umar pun menjawab, “Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT pasti disertakan rasa takut dalam dirinya. Rasa takut itu sebagai alat kontrol agar kita tidak gegabah dalam bertindak. Jadi, ayah pun punya rasa takut. Agar keberanian kita muncul, saat rasa takut itu menghampiri kita, maka munculkan rasa berani yang berlipat-lipat agar kita menjadi pemberani.”

Sekilas dialog Umar dan anaknya tersebut sederhana, namun maknanya sangat dalam. Kita seakan diingatkan bahwa adalah manusiawi saat takut menghadapi atau melakukan sesuatu. Rasa takut itu menjadi alat kontrol agar kita lebih berhati-hati, memperhi-tungkan dengan cermat apa yang akan dilakukan, serta memiliki persiapan yang matang sebelum bertindak, sehingga kita siap menghadapi segala konsekuensinya. Akan tetapi di sisi lain, dominannya rasa berani atau takut yang muncul itu, kita jugalah yang jadi penentunya. Bila kita lebih banyak fokus dengan rasa berani, maka kita pun akan menjadi pemberani. Begitu juga sebaliknya. 

Rasa berani dan rasa takut adalah kodrat dari Allah SWT bagi kita sebagai manusia. Namun, kita diajarkan untuk menempatkan rasa berani dan takut tersebut pada konteks yang tepat. Bila dalam konteks melakukan kesalahan yang bersifat melanggar syariat, maka kita harus menempatkan rasa takut itu lebih dominan. Sebaliknya, bila untuk berpikir, berkata, serta bertindak demi kebaikan, maka kita harus menempatkan rasa berani secara lebih dominan. Catatan besarnya adalah hendaknya setiap penempatan rasa takut dan berani itu, kita perhitungkan secara cermat setiap konsekuensinya.

Dalam konteks kita sebagai mitra bisnis SNW, untuk mewujudkan berbagai impian bisnis, kita harus berani melakukan aksi. Mengapa? Karena kita sangat yakin bahwa Allah SWT telah menitipkan berbagai potensi dalam diri kita untuk meraih setiap impian. Karena bekal yang “dititipkan” Allah SWT itu berupa potensi, maka kita harus menggali potensi itu sebaik-baiknya agar muncul ke permukaan, lalu kita optimalkan. Salah satu cara kita “memaksa” agar potensi diri keluar adalah dengan berani menghadapi tantangan. 

Sudah menjadi sunnatullah bahwa selama kita hidup, selama itu pula kita akan menemukan tantangan. Orang memaknainya sebagai “tantangan” (sebagian besar menyebutnya dengan halangan/hambatan), karena pada saat yang sama dia belum melihat atau menyadari bahwa potensi dirinya jauh lebih besar daripada tantangan yang ada di hadapannya. Saat kesadaran itu belum muncul, kemudian dia terburu-buru mengambil keputusan untuk menyerah, maka itulah faktor terbesar penyebab kegagalan seseorang. 

Bagaimana cara mengubah mindset negatif itu? Caranya sederhana, tanamkan keyakinan dalam diri kita bahwa tantangan yang muncul adalah “pesan dari Allah” agar kita memanfaatkan potensi yang diberikan-Nya secara optimal. Kita juga harus menanamkan prinsip, bahwa saat kita terburu-buru mengambil keputusan untuk menyerah, itu adalah bentuk penghinaan terbesar pada diri kita sendiri. Mengapa? Karena Allah SWT menggaransi bahwa setiap tantangan yang ada di hadapan kita sesungguhnya levelnya sama, bahkan lebih rendah dari kemampuan kita. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS Al Baqarah 2: 286).

Sahabat Mitra Bisnis, kadangkala keberanian kita dalam menghadapi tantangan biasanya muncul saat kita merasa “terdesak.” Oleh karena itu, kondisikan selalu diri kita dalam posisi “terdesak,” sehingga kita akan mengeluarkan segenap kemampuan untuk menghadapinya. Di sisi lain, keterdesakan akan membuat kita selalu lebih cepat memanfaatkan setiap waktu dan kesempatan untuk melakukan yang terbaik. Melakukan penundaan sama halnya dengan menunda datangnya kebaikan dalam hidup. Terkait dengan hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau berada di pagi hari, jangan tunggu sampai petang hari. Jika engkau berada di petang hari, jangan tunggu sampai pagi. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Manfaatkanlah waktu hidupmu sebelum datang matimu.” (HR Bukhari).

Sahabat Mitra Bisnis, mari kita taklukkan semua rasa takut dalam diri kita dengan mengoptimalkan potensi dalam diri. Ingatlah, tak akan pernah rasa takut itu muncul dalam diri Anda, kecuali Anda mengizinkannya. (HRM)

 

#caramenjadipemberanidanpercayadiri #caramenjadipemberani #menjadipemberanidalamislam #menjadipemberani #rasatakutadalah #rasatakutkehilangan #rasatakut #rasatakutdankhawatir #mengoptimalkanpotensi #mengoptimalkanpotensidiri

Diposting oleh Jamil
Senin, 07 Januari 2019   Jam 09:01:24

Rubrik : Motivasi - dibaca : 963 Kali



BERITA TERKAIT


    Pusat Layanan Informasi

    LAYANAN KEMITRAAN
    Senin - Sabtu
    Jam 08.00-16.00
    HP/WA :0813-8263-6885

    Main Office

    PT SHAD GLOBAL INDONESIA

    Kantor Pusat
    CIBIS NINE Lt. 11
    Jl. TB Simatupang No. 2 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12560

    Kantor Operasional
    Jl. Moh Kahfi II No.28 C Jagakarsa
    Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12630
    Telepon: (021) 2179 8344
    Email:administrasipemasaran@shadnetwork.com
    Website: shadnetwork.com


    Jadwal Shalat

    Subuh : 04:41
    Dzuhur : 12:00
    Ashar : 15:14
    Maghrib : 18:03
    Isya : 19:11
    Jadwal Shalat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya