Versi CetakVersi Cetak
Bisnis Cerdas yang Selalu Menguntungkan

Suatu ketika Abdurrahman bin Auf menangis terisak di depan sahabat. Melihat beliau sebagai pebisnis yang sukses, bahkan salah seorang sahabat yang dijamin oleh Rasulullah SAW akan masuk surga, maka para sahabat bingung dan bertanya. “Abdurrahman, apa yang membuat engkau bersedih. Bukankah segala urusan dunia, bahkan akhiratmu sudah terjamin?” Di luar dugaan, Abdurrahman bin Auf menjawab, “Aku sangat khawatir dengan kekayaanku yang berlimpah di dunia. Jangan-jangan ini adalah kebahagiaanku yang didahulukan, sehingga di akhirat kebahagiaanku terkurangi.

Masya Allah, Sahabat Mitra Bisnis, kita tahu Abdurrahman bin Auf adalah pebisnis papan atas yang sukses. Bahkan, beliau pun pebisnis yang super cerdas, karena sangat pandai memanfaatkan semua kesuksesannya di dunia sehingga mengantarkannya juga pada sukses di akhirat. Saking cerdasnya beliau dalam berbisnis, ketika pagi hari beliau habiskan seluruh keuntungannya untuk bersedekah, maka sore harinya keuntungan itu sudah menggunung kembali di rumahnya. 

Suatu ketika, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang akan memasuki surga dengan merangkak. Mendengar kabar itu, Abdurrahman bin Auf sangat khawatir. Beliau mengira yang menyebabkannya merangkak memasuki surga adalah beban yang berat akibat kebanyakan harta. Oleh karena itu, beliau pun menghabiskan semua hartanya untuk kemaslahatan perjuangan Islam saat itu. Padahal, istilah “merangkak” itu gambaran dari Rasulullah SAW bahwa saking dekatnya jarak Abdurrahman bin Auf dengan surga.

Mengapa Abdurrahman bin Auf begitu mudah “menghabiskan” harta bendanya untuk memberi manfaat kepada orang lain? Sahabat Mitra Bisnis, selain karena tingkat keimanan yang sangat tinggi, bisa jadi Abdurrahman bin Auf tahu persis bahwa setiap kebaikan dan manfaat yang diberikan kepada orang lain sesungguhnya untuk kebaikan dirinya sendiri. Beliau mengkhawatirkan kebahagiaan dirinya di akhirat berkurang dengan kekayaannya di dunia, oleh karena itu beliau sedekahkan sebanyak-banyaknya. Beliau juga khawatir akan memasuki surga dengan merangkak, oleh karena itu dia “habiskan” harta bendanya untuk menyumbang perjuangan umat Islam, sehingga berharap dapat memasuki surga dengan cara yang lebih “elegan.” 

Semua yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Auf bin Auf itu sah, legal, dan sangat diperbolehkan. Mengapa? Karena dia hanya berharap “kepentingan dirinya sendiri” dibalas langsung oleh Allah SWT. Dia berikan semua harta untuk menebar manfaat bukan untuk mendapat pujian, apalagi balasan dari orang lain. Itulah yang disebut dengan ikhlas. Abdurrahman bin Auf telah melakukan “bisnis” yang tak pernah merugi dengan Allah SWT.

Sahabat Mitra Bisnis, hari ini boleh jadi keimanan, kekayaan, bahkan keikhlasan kita tidak selevel dengan Abdurrahman bin Auf. Tapi pelajaran besar yang dapat kita petik dari sepak terjang beliau adalah bagaimana kita harus terus berusaha menjadi pebisnis yang profesional, handal, dan selalu mendatangkan keuntungan. Selanjutnya keuntungan itu harus dapat mendatangkan manfaat dan membawa kebaikan untuk orang banyak. Selain itu, kita belajar dari beliau menanamkan dengan kokoh dalam mindset, bahwa setiap manfaat dan kebaikan yang kita tebar sesungguhnya bukan untuk keuntungan siapapun, kecuali diri kita sendiri. Dengan begitu, insya Allah hati ini akan lebih lapang dan mudah melakukan kebaikan bagi orang lain. 

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri.” (QS Al Isra 17: 7). Saat ini, di mana posisi kita? Sahabat Mitra Bisnis, menebar manfaat dan berbuat baik bukan perkara mampu atau tidak mampu, apalagi dikaitkan dengan sempat atau tidak sempat. Berbuat baik adalah urusan kecerdasan berpikir, kebersihan hati, dan niat yang kuat. Dengan pikiran yang cerdas, hati yang ikhlas, dan niat yang kuat akan membuat kita terpacu untuk memampukan diri dan menciptakan kesempatan menebar manfaat dan berbuat baik di mana pun dan kapan pun. 

Terlalu banyak potensi dalam diri kita sebagai sarana untuk menebar manfaat dan kebaikan. Bila tak punya harta benda, kita masih memiliki pikiran, ide, ilmu, tenaga, bahkan sekedar ucapan dan senyum yang ikhlas untuk memberi manfaat, atau sekedar memotivasi orang lain agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu, tak ada sedikit pun alasan pembenar bagi kita untuk menghindar dari berbuat baik. Mari kita tekadkan untuk selalu menebar manfaat dan kebaikan setiap saat, karena kita sendirilah kelak yang akan menikmati hasilnya, baik di dunia maupun di akhirat. Insya Allah. (HRM)

 

#bisnismenguntungkan2021 #bisnismenguntungkan #caracerdasbisnis #caracerdasbisnisonline #jurnalbisniscerdas #contohbisniscerdas #pengertianbisniscerdas #bisniskerjacerdas #bisniscerdas2021 #bisniscerdasdanhalal

Diposting oleh Jamil
Sabtu, 16 Februari 2019   Jam 09:02:36

Rubrik : Motivasi - dibaca : 840 Kali



BERITA TERKAIT


    Pusat Layanan Informasi

    LAYANAN KEMITRAAN
    Senin - Sabtu
    Jam 08.00-16.00
    HP/WA :0813-8263-6885

    Main Office

    PT SHAD GLOBAL INDONESIA

    Kantor Pusat
    CIBIS NINE Lt. 11
    Jl. TB Simatupang No. 2 Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12560

    Kantor Operasional
    Jl. Moh Kahfi II No.28 C Jagakarsa
    Jakarta Selatan - DKI Jakarta 12630
    Telepon: (021) 2179 8344
    Email:administrasipemasaran@shadnetwork.com
    Website: shadnetwork.com


    Jadwal Shalat

    Subuh : 04:41
    Dzuhur : 12:00
    Ashar : 15:14
    Maghrib : 18:03
    Isya : 19:11
    Jadwal Shalat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya